BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah remaja
merupakan topik pembicaraan diberbagai negara, terutama pada tahun 1985,
karena ditahun itu sudah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai
tahun Pemuda Internasional. Sampai saat ini, masalah remaja masih tetap
menjadi salah satu fokus perhatian bagi setiap bangsa di dunia.
Memang sejarah dunia dari abad ke abad telah
menunjukkan bahwa para remaja merupakan unsur yang sangat penting dalam
kehidupan suatu bangsa. Demikian juga mengenai remaja umumnya di negara
Republik Indonesia. Peralihan masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan
kemudian menjadi orang tua tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses
wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang
harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki
ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa
yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering
menimbulkan kehawatiran bagi para orang tua. Bagi remaja, masa ini adalah
masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orang
tua hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu
membesar-besarkan perbedaan. Orang tua para remaja hendaknya justru menjadi
pemberi teladan di depan, di tengah membangkitkan semangat dan di belakang
mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan
dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja
adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola
hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya
sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan
menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama
masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan
kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Hal tersebut adalah
merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin
marak, Oleh kerena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian
yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih
positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam
menanggulangi kenakalan dikalangan remaja.
B. Runag Lingkup
Berbicar tentang remaja sungguh sangat luas sekali dan mungkin tidak akan
cukup kalau hanya dituankan dalam tulisan ini sehingga demi terfokusnya
pembelajaran maka menulis membatasi hanya pada perbahasan kenakalan
Remaja yang terjadi.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian singkat tersebut diatas maka muncul beberapa persolan yang
tentnya sangat menarik sekali untuk dibahas demi mencari titik temu
permasalahan, persolan tersbut dirakum dalam bebarap rumusan masalah yang
akan dibahas nantinya dalam bab berikutnya, rumusannya yaitu :
- Bagaimana
masa remaja itu ?
- Apa
faktor yang melatar belakangi kenakalan remaja ?
- Apa
akibat yang ditimbulkan dari kenakalan remaja tersebut ?
- Bagaimana
upaya penaggulangannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Masa
Remaja
Menurut Dr. Zakiah
Daradjat :" Remaja adalah suatu masa dari umur manusia yang paling
banyak mengalami perubahan dari masa kanak – kanak menuju masa
dewasa". Oleh karena itu, remaja adalah
generasi harapan bangsa yang memiliki potensi dan vitalitas serta semangat
patriotis. Dengan adanya potensi yang sangat besar itu, diharapkan dapat
dilakukan berupa bimbingan, didikan, serta binaan kearah yang positif bisa
berupa pengembangan bakat maupun pembinaan berupa keagamaan. Apabila anak
remaja dibina dengan baik maka akan jadi anak yang memiliki akhlak yang
baik dan apabila kurang mendapat perhatian serta binaan dari orang sekitarnya
maka timbullah prilaku ataupun sikap yang menyimpang dari norma-norma agama
atau biasa disebut dengan kenakalan.
Masa remaja adalah
priode rentang kehidipan individu , yang mana masa itu merupakan segmen
kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan indiviu, dan merupakan
masa transisi yang dapat diarakkan kepada perkembnagan masa dewasa yang
sehat.
Menurut Erikson
salah satu tokoh psikolog mengungkapkan bahwa remaja merupakan masa
perkembangan identity. Identity merupakan vocal point dari pengalaman remaja,
karena semua krisis normative yang sebelumnya telah memberikan kontribusi
kepada perkembangan identitas itu. Lebih jelas di jelaskan bahwa
pengalaman hidup remaja berada dalam keadaan moratorium, yaitu suatu
priode saat remaja di harapkan manpu mempersiapkan dirinya untuk masa depan
dan manpu menjawab pertanyaan siapa saya (jati dirinya).
Dengan demikian
kegagalan remaja untuk menuntaskan tugas tersebut akan berdampak kerang
baik bagi perkembangan dirinya. Dengan kegagalan dalam mengambangkan rasa
identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang
kehilangan kompas dan dampaknya mereka mungkin akan mengembangkan prilaku
yang menyimpang (delinquent), melakukan keriminalitas atau menutup diri
dari masyarakat.
Biasanya, dalam memasuki masa baru seorang remaja akan merasa
sedikit kaget karena pola tingkah laku mereka yang mulai berubah. Perubahan
ini diharapkan dapat mengarahkan diri remaja kearah yang lebih baik
tentunya. Cara memperlakukan mereka juga sudah berbeda dengan cara sebelumnya
atau ketika mereka masih tergolong anak-anak. Hal ini haruslah dimaklumi,
karena pada masa ini, seorang anak berusaha mencari jati dirinya. Orang tua
dan guru memiliki kewajiban dalam membimbing si anak untuk senantiasa
berperilaku yang baik terhadap orang-orang yang berada disekitarnya.
2. Faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.
Ula para dara muda
yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mngusik ketenangan
orang lain, kenakalan-kenakalan ringan dan mengganggu ketentraman
lingkungan sekitar yaitu seperti sering keluar malam dan menghabiskan
waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan
obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lain, dan kesemuanya
itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada
disekitarnya.
Faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja adalah sebagai berikut bagai
berikut :
a.
Kurangnya perhatian
dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang,
b.
Minimnya pemahaman
tentang keagamaan
c.
Pengaruh dari pada
lingkungan sekitar, pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah
terjerumus ke dalamnya.
1). Kurangnya
perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang.
Keluarga merupakan
unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak.
Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada
perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan
masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan
kepribadian anak.
Keadaan lingkungan
keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga
yang broken home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian
ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga
yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan
delinkuensi remaja.
Dr. Kartini
Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan
remaja antara lain :
1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih
sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena
ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik
batin sendiri.
2. Kebutuhan fisik maupun psikis anak–anak
remaja menjadi tidak terpenuhi. Keinginan dan harapan anak–anak tidak bisa
tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya.
3. Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik
dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal. Mereka tidak
dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik.
Maka dengan demikian
perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan yang
berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta
sikap remaja sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua
merupakan faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2). Minimnya pemahaman tentang keagamaan.
Di dalam kehidupan
berkeluarga kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor
terjadinya kenakalan remaja Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan
yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya
dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat.
Dalam pembinaan
moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak
kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum
mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana
batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral
pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan,
nasehat-nasehat yang dipandang baik. Maka pembinaan moral harus dimulai
dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja dapat
memperlihatkan contoh teladan yang baik melaksanakan shalat dan sebagainya
yang merupakan hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif karena apa
yang diperoleh dalam rumah tangganya akan dibawa kelingkungan masyarakat.
Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi
remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk
mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam
pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri.
Sebenarnya pemahaman
tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang
tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan,
agar nantinya setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang
ingin mereka lakukan sesuatu di setiap harinya.
Dalam masyarakat sekarang yang sudah
begitu mengagungkan ilmu pengetahuan, kaidah-kaidah moral dan tata susila
yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal dibelakang.
Dan didalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan
moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku
dan perbuatan - perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau
tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan
remaja.
Kekurangan spiritual termasuk ketidak
pahaman secara utuh tentang ajaran Islam sehingga mereka melakukan apa saja
yang menjadi keinginan serta kemauan mereka.
3). Pengaruh dari
pada lingkungan sekitar, pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah
terjerumus ke dalamnya.
Di dalam kehidupan
bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketentraman
masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat, pergaulan dengan teman
sebayanya yang mana sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagai mana kita
ketahui bahwa para remaja sangat senag dengan gaya hidup yang baru tanpa
melihat faktor negatifnya. Karena dianggap ketinggalan zaman jika tidak
mengikutinya.
3.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja
Adapun akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja ada 3 antara lain :
a.
Bagi diri remaja itu
sendiri
b.
Bagi keluarga
c.
Bagi lingkungan
masyarakat.
1). Bagi diri remaja
itu sendiri
Akibat dari
kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat
merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat
memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat
saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur.
Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan
menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung
selama tidak ada yang mengarahkan.
2). Bagi keluarga
Anak merupakan
penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya
apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat
terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua
dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga
mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan
jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika. Dan
menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan
oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya.
3). Bagi lingkungan
masyarakat
Di dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang
tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya
apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi
panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan
dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki
moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan
jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu
yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
4. Upaya-upaya penanggulangan
kenakalan remaja
Adapun salah satu
jalan untuk menyelamatkan remaja dari kenakalan dan kemerosotan moral
adalah perhatian dan kasih sayang yang diberikan keluarga itu sangat di
perlukan sekali dalam menanggulangi kenakalan remaja serta melakukan
pembinaan keagamaan perlu dalam lingkungan keluarga. Langkah awalnya adalah
perbaikan dan peningkatan perhatian orang tua terhadap pendidikan agama
yang berpedoman pada petunjuk – petunjuk yang diajarkan oleh agama, serta
diolah dan dikembangkan secara meluas dalam masyarakat sehingga betul-betul
dapat tercipta remaja yang mental dan jiwanya, dalam arti sesungguhnya
sesuai dengan ajaran Islam.
Kemudian salah satu
upaya juga untuk menyelamatkan dan menghindarkan remaja dari kenakalan
yaitu pengenalan dan pendekatan terhadap remaja dengan cara memberikan
bimbingan-bimbingan, nasehat-nasehat yang dapat berkenan dihati remaja. Adapun
bentuk dari pendekatan terhadap remaja dalam menanggulangi kenakalan yaitu
perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua menjadi langkah awal
untuk mengubah remaja yang moralnya mengalami kemerosotan akan menjadi
baik. Pengenalan dan pendekatan terhadap remaja dengan jalan memahami serta
memberikan perhatian para orang tua kepada anak itu perlu sekali. Orang tua
harus paham segala sesuatu keperluan anak baik itu kasih sayang ataupun
perhatian. Apabila anak melakukan kesalahan berikan nasehat – nasehat yang
baik dan diarahkan agar jadi benar, jangan langsung memberikan tindakan
kekerasan. Karena kadang kala perbuatan keriminal yang dilakukan hanylah
salah satu cara untuk menarik perhatian atau yang sering juga terjadi
karena kebutuhan akan mengeluarkan protes dan ketidak setujuan terhadap
tingkah laku orang-orang dewasa ysng tidak adil dimata meraka.
Sehingga dalam
penanggulangan kenakalan remaja maka orang tualah yang paling tinggi
perannya, akan tetapi bukan berarti orang tua itu bertindak semaunya saja,
tugas orang tua tidaklah untuk memaksa anak menjadi orang dewasa
dengan model tertentu dengan alasan apapun, orang tua tidak lah
berhak memaksakan kehedak kepada anaknya. Orang tua hanya berhak memberi
saran dan alternative sebijak mungkin, seluruhnya anaklah yang memutuskan
pilihannya secara sadar dan bertanggung jawab.
Disampinmg itu juga
bahwa orang tua haruslah pandai-pandai melihat situasi si anak sehingga
dalam pemberian nasehat dan arahan tersebut tidak merugikan bagi anak itu
sendiri yang nantinya kalau seperti itu akan memeprparah situasi. Orang tua
yang mampu berdialog dengan reamaja dan memperhatikan idealisme serta
impian mereka adalah orang tua yang paling mungkin menetraslisir, pengaruh
jahat kebebasan remaja, karena banyak fakta menunjukkan bahwa remaja yang
merasakan dirinya kurang beruntung akhirnya menjadi anak-anak nakal, karena
itu orang tua hendaknya tidak menghancurkan impian meraka.
Adapun upaya
penanggulangan terhadap kenakalan remaja untuk sementara Cuma berupa solusi
yang difokuskan kepada pembinaan moral ataupun akhlak kepada remaja yang
dilakukan oleh orang tua dan upaya lainnya Sebenarnya upaya untuk
menanggulangi kenakalan remaja dapat berupa melalui rumah tangga dan
dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang
dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum
mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Karena itu
pembinaan moral pada permulaannya dilakukan dirumah tangga dengan
bimbingan-bimbingan, latihan-latihan, serta nasehat-nasehat yang dipandang
baik. Dan dalam menjalankan pembinaan moral harus dimulai dari orang tua
baik perlakuan, perbuatan serta pelayanannya kepada remaja, orang tua harus
memperlihatkan contoh teladan yang baik yaitu dengan cara melaksanakan
ajaran agama dan sebagainya yang merupakan hal-hal yang mengarah kepada
perbuatan positif karena apa yang diperoleh dalam rumah tangganya akan
dibawa kelingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dalam
keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari
kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang
akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif
terhadap remaja itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari ualasan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Diantara penyebab terjadinya Kenakalan
remaja adalah karena faktor kurangnya perhatian dan kasih sayang dari pihak
keluarga, pemahaman tentang agama dan pembinaan tentang keagamaan serta
pengaruh pergaulan dengan lingkungan sekitar yang meliputi berupa budaya
dari barat, awalnya Cuma mencoba malah terjerumus di dalamnya.
2. Dan akibat yang ditimbulkan kenakalan remaja
bagi diri sendiri sangat berpengaruh pada psikologi remaja itu sendiri, dan
bagi keluarga para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari
ajaran agama jangan langsung main fisik dampaknya akan berakibat terjadi
ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak
akan terputus. Dan itu semua akan berdampak negatif dan kurang baik bagi
remaja itu sendiri baik bagi dirinya, keluarga maupun lingkungan sekitarnya
berada. Serta bagi masyarakat sekitar menganggap remajalah yang sering
membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat
mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat
tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi
normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan
untuk berubah kejalan yang lebih baik.
3. Adapun upaya-upaya
yang harus dilakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja yaitu
menanamkan nilai-nilai moral dan hal itu dapat dimulai dalam rumah
tangga dan dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak
yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga
belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya.
Pembinaan tersebut bias dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang
dipandang baik. Dan pembinaan itu harus dimulai dari orang tua
baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja memperlihatkan contoh teladan
yang baik dan sebagainya
B. Saran - saran
1.
Supaya orang tua
banyak membaca buku tentang keagamaan agar dalam mendidik dan membina anak
tidak mengalami kesulitan.
2.
Meningkatkan
pembinaan moral terhadap remaja melalui pembinaan tentang keagamaan yang
dilakukan orang tua di rumah, guru di sekolah, tokoh agama dan pemerintahan
dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Zakiah.
Dr, 1977, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia
Jakarta, Bulan Bintang
Kartono, Kartini.
Dr, 1986, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Jakarta, CV. Rajawali
Maqsood, Ruqayyah
Waris, 2004, Menyentuh Hati Remaja, Bandung, PT. Mizan Pustaka
Syafrudin, 1993, Mengenal
dan Memahami masalah Remaja, Jakarta, PT. Pustaka Antara
Yusuf,Syamsu.H.Dr,
2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung, PT. Remaja
Rosda Karya
Dr. Zakiah Daradjat, Membina
Nilai-nilai Moral di Indonesia (Jakarta: Bulan Bintang,1977), hal.10
Dr. H. Syamsu Yusuf,
Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2004), hal. 71
Dr.Kartini
Kartono, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, (Jakarta : CV.
Rajawali, 1986), hal.59.
Syafrudin, Mengenal dan
Memahami masalah Remaja, (Jakarta: Pustaka Antara, 1993), hal. 52
Ruqayyah Waris Maqsood, Menyentuh
Hati Remaja, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2004), hal. 25
|
Posting Komentar